Selamat Datang Di Blogger Generasinya Anak Rantau
LARA HATI (Laskar Anak Rantau Hamba Sejati): 2017

Thursday 8 June 2017

Wiraswasta Atau Karyawan swasta?

Semangat sahabat blogger indonesia

SalamNungguBeduk
Sudah beberapa bulan ini vakum gak ngeblog karena rutinitas kerja dan kegiatan sehari hari yang very  busy sibuk full time. Di Waktu yang senggang ini lara hati akan posting beberapa pemikiran yang mungkin dapat membantu pilihan hidup blogger semua.
Dalam dunia yang fana dan sementara ini ada 2 hal yang dapat dilakukan manusia di muka bumi untuk menjaga kelestarian dan kelangsungan hidupnya, yaitu bekerja pada manusia yang lain (atau jadi karyawan swasta) atau menciptakan lapangan kerja untuk manusia yang lainnya (atau Wiraswasta/dagang/berbisnis bahasa yg keren). Namun dari 2 hal cara tersebut tetap ditengahi pedoman agama yg baik salah satunya sebuah kutipan dari ilmu sebuah agama "sebaik baik manusia  adalah manusia yang berguna bagi sesamanya". artinya bahwa dari hal tadi dapat diambil kesimpulan antara dunia dan akherat harus balance/seimbang, dan lagi lagi lara hati mengambil sebuah kutipan "Cari la kebahagian dunia mu seakan akan kau akan hidup selamanya, tapi cari juga kebahagian akherat mu seakan akan kau akan mati besok". Kutipan tersebut adalah sebagai cerminan untuk selamat dunia dan akherat, tetapai kita tidak akan bahas itu karena lara hati tidak akan membahas kemaslatan syurga dan neraka, tapi kemaslatan wiraswasta dan karyawan swasta.

Baik wiraswasta maupun karyawan swasta ada keunikan tersendiri jika sahabat blogger akan menekuni pilihan yang mana yang akan dipilih, yang pasti kendala kelebihan dan kekurangannya pasti ada diantara keduanya.

Berikut ini Penjabaran tuk acuan menimbang nimbang sahabat blogger mau jadi Wiraswasta atau Karyawan Swasta : 

Karyawan
Bagi sebagian orang yang mengenyam bangku pendidikan terutama perguruan tinggi mungkin akan berpikir untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat ke kehidupan nyata yaitu Dunia Karja. Berbagai prahara di dalam dunia kerja seolah menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk memacu adrenaline untuk menjadi yang terbaik di antara yang lain. Promosi jabatan, kenaikan gaji, insentive, lembur, dan istilah lainnya merupakan hal yang sudah tak asing lagi bagi para “Pekerja”. Ya sahabat blogger lara hati Kita semua Pekerja. Baik manager, supervisor, ataukah anda seorang System Analist kita tetaplah seorang Pekerja, Tenaga Kerja atau Karyawan pada dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau Pengusaha.

Kelebihan :
-      Jam Kerja Pasti, Seseorang yang berstatus sebagai karyawan pada sebuah lembaga atau perusahaan memiliki jam kerja yang pasti, misalnya dari jam 08.00 s/d jam 16.00 atau jam 14.00 s/d jam 22.00. Pada umumnya karyawan bekerja 8 jam perhari. Jam kerja yang pasti ini memberikan manfaat kepada karyawan untuk dapat menyusun berbagai aktivitas lainnya diluar jam kerja.
-      Tanggung Jawab Terbatas, Seorang karyawan memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab tersebut tidak akan menyimpang dari tugas yang dijalankan atau tugas yang dilalaikannya. (Job Description).

-      Penghasilan Tetap Pasti, Langsung terjun ke dunia kerja menjadi pilihan kebanyakan orang sekarang ini. Mendapat penghasilan yang pasti tanpa harus memikirkan penghasilan omzet perbulan. Setiap karyawan pada akhir periode berhak mendapatkan upah atau gaji. Pada umumnya gaji secara pasti diberikan pada setiap awal bulan atau dua kali seminggu. Besarnya gaji yang akan diterima sudah pasti jumlahnya atau minimal sudah diketahui indikatornya, misalnya berdasarkan prestasi kerja karyawan, sehingga upah diterima signifikan dengan banyaknya output yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.

-      Dapat  Merenncanakan Masa Depan, Sehubungan dengan jam kerja dan penghasilan yang pasti, maka karyawan dapat membuat perencanaan untuk masa yang akan datang disesuaikan dengan penghasilannya tersebut. Berdasarkan ini pula banyak karyawan yang ingin memiliki rumah atau kendaraan sendiri melakukan kebijakan dengan cara pembelian secara kredit dengan pembayaran sesuai kemampuan dari gaji yang diterimanya setiap bulan.



Kekurangan :

-      Ritme pekerjaan yang terlalu monoton dan sengitnya kompetisi memperebutkan promosi jabatan adalah salah satu Kelemahan Karyawan. Belum urusan “jilat-menjilat”’ dan “sikut-menyikut” yang sering terjadi di dunia kerja dari level staff hingga level managerial, yang penting bagaiman bisa survive pada perusahaan tersebut.

-      Harus Rela Diperintah, Karyawan adalah orang yang bekerja kepada orang lain. Sehubungan dengan posisinya hanya sebagai karyawan maka ada orang lain yang menjadi atasannya. Karyawan harus rela diperintah oleh orang lain yang menjadi atasan. Karyawan tidak dapat menolak perintah atasan. Penolakan yang dilakukan saat bertugas dapat berakibat tidak baik bagi karyawan tersebut.

-      Tanggung Jawab Ke Atasan, Setiap pelaksanaan tugas harus dipertanggungjawabkan karyawan kepada atasan. Pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik akan diterima oleh atasan. Tetapi jika pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka karyawan harus rela mendapatkan teguran bahkan sanksi dari atasan.

-      Susah Menyampaikan Ide, Tidak sedikit karyawan yang memiliki ide bagus untuk kemajuan perusahaan atau minimal untuk meringankan beban tugasnya. Walaupun demikian bukan merupakan hal yang mudah untuk dapat menyampaikan ide tersebut kepada atasan. Atasan sering mengabaikan ide dari bawahan.

Wiraswasta
Wiraswasta cenderung belajar dari kesalahan di masa lalu daripada karyawan. Wiraswasta juga dianggap lebih tahu bagaimana cara menikmati pekerjaannya meskipun banyak tantangan yang menghadang. Wiraswasta lebih kreatif dan punya strategi dalam mengontrol bisnis sekaligus jadwal mereka secara fleksibel. Sehingga Wiraswasta akan lebih tertarik dalam mengejar sesuatu yang menarik daripada menjalani aktivitas statis seperti karyawan. Seorang Wiraswasta juga tak lepas dari berbagai pengalaman yang menantang. Wiraswastawan lebih sering stres dan cemas daripada pegawai lainnya, penyebab yang memungkinkan dari stres dan cemas adalah risiko masalah keuangan/kebangkrutan. Tetapi Wiraswastawan tetap dinilai lebih optimis dibandingkan dengan Karyawan. Optimisme ditambah dengan tekanan pekerjaan membuat Wiraswastawan lebih berani mengambil risiko, menciptakan lapangan pekerjaan, memunculkan produk baru dan inovatif.
Ritme pekerjaan yang kadang mengalami pasang dan surut dalam omset juga merupakan tantangan tersendiri bagi pengusaha untuk memacu diri menjual jasa/produksi nya dengan lebih giat. Baik melalui offline marketing secara door to door atau presentasi marketing secara langsung dapat juga dilakukan dengan online marketing melalui pembuatan Website, SEO, ataupun mempromosikan produk/jasa nya di sosial media yang sekarang cukup ampuh untuk membidik pangsa pasar online.
Tapi tak semua hal dapat berjalan sempurna. Seperti yang telah dijabarkan diatas, kebangkrutan dalam dunia usaha bukan lah suatu hal yang tabu. Alasan terbesar banyak orang untuk lebih memilih menjadi karyawan dibanding jadi seorang pengusaha. Persaingan untuk mendapatkan customer kadang juga menimbulkan persaingan yang tak sehat. Belum lagi masalah karyawan yang membangkang, kucuran Modal / pinjaman dana yang tak kunjung cair , dan masalah masalah klise lainnya di dunia usaha.

Kelebihan :
-      Dapat Memilih Bidang Usaha Sesuai Minat dan Bakat, seorang Wiraswasta dapat memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan mencintai usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap perhatian dan kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang dipilih tersebut sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang memang dibutuhkan oleh konsumen agar “profitable”.

-      Keuntungan Usaha Dinikmati Sendiri, usaha yang dijalankan merupakan usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga. Ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari posisinya sebagai pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya sebagai manajer.

-      Memperoleh Kepuasan, keberhasilan mengelola usaha akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seorang Wiraswasta. Kepuasan ini secara tidak langsung akan memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin lama semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk dengan pelanggan, pemasok, distributor, perbankan dan investor.

-      Tidak Ada Yang Merintah, seorang Wiraswasta, ia menjadi pemilik sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya untuk melakukan tugas- tugas tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri dan ia dapat memerintah orang lain yang bekerja kepada dirinya.

-      Membuat Keputusan dan Kebijakan Sendiri, saat tertentu seorang Wiraswasta harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain, keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang Wiraswasta sebagai pemilik dan manajer perusahaan dapat memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau konsultan dengan alasan agar keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang paling baik bagi perkembangan perusahaan. Semua masukan dari pihak lain menjadi pertimbangan seorang Wiraswasta dan pada akhirnya dia sendiri yang akan mengambil keputusan.

-      Peluang Membantu Orang Lain, Sebagai makhluk sosial seorang Wiraswasta mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan kualitas sesuai job specification.

Kekurangan :

-      Jam Kerja Panjang Tidak Teratur, Wiraswasta tidak menutup kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan usaha apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar pada periode tertentu. Selain itu jam kerja Wiraswasta tidak menentu. Pada saat tertentu memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat lainnya ia sangat sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.

-      Resiko dan Tanggung Jawab Luas, sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang Wiraswasta memiliki tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya. Wiraswasta harus menanggung resiko pada saat terjadi kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus dipertanggungjawabkan sampai kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar perusahaan. Hal ini terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup, maka untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga Wiraswasta harus menutup semua kewajiban tersebut walaupun dengan menggunakan harta yang ada dirumah.

-      Pendapatan Tidak Stabil, Salah satu kerugian yang dialami oleh Wiraswasta berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan Wiraswasta tidak dapat dipastikan atau tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil, bahkan pada periode tertentu Wiraswasta mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang dapat dialami oleh Wiraswasta.

-      Terlibat Masalah Keuangan Modal dan Kebangkrutan, kerugian lain yang dialami oleh hampir setiap Wiraswasta adalah masalah keuangan. Wiraswasta harus berpikir keras untuk dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.

-      Belajar Tanpa Akhir, Wiraswasta dituntut untuk selalu mengadaptasi berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha





Baik menjadi karyawan jika kita ingin kepastian hidup untuk menunjang kebutuhan hidup keluarga, tapi siap-siap terus berada di “comfort zone” tanpa ada perubahan yang signifikan dalam hidup. Atau berminat migrasi jadi bos? Tabung lah dulu sampai modalnya mencukupi.
Baik menjadi wiraswasta jika kita mau perubahan signifikan dalam hidup tapi jangan langsung menyerah ketika pangsa pasar sedang sepi sampai omset menurun drastis. Semua butuh proses sahabat blogger SEMANGAT IKHLAS USAHA KERJA KERAS DOA SABAR DAN BANYAK BANYAK BERSYUKUR. Tks SalamKopiPait Sahabat Blogger



LIHAT DETAIL - Wiraswasta Atau Karyawan swasta?