Hidup adalah sebuah perjalanan yang harus dilalui step by step yang tidak dapat dihindari tetapi cuma bisa meminimalisir atapun memaksimalkan baik senang ataupun susah. Begitu juga sama halnya dengan Dunia Perantauan, suka atau tidak pasti kan dilewati sampai mendapatkan sebuah pulau kebahagian yang akan dituju. So..., jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba, Karena Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit!
KOASS===>>Kecerdasan, Ongkos(Biaya Pendidikan), Animal Street, and Success(Sukses)
Apa Memang Harus Demikian Sebagai Ko-Ass?
Sungguh aneh.. tapi nyata semua yang
terjadi. Semua masih begitu jelas dibenakku, ketika mengikuti Ko-Assisten di sebuah Rumah Sakit Umum beberapa tahun yang lalu. Terkadang keadaan yang tidak menyenangkan itu, menjadi momok bagi para Dokter Muda yang lagi menjalani Ko-Asisten. Bagaimana tidak, dengan
peraturan yang terkadang tidak jelas Dokter-Dokter Muda ini terkadang
diperlakukan dengan buruk.
KOASS (DOKTER MUDA)
Bayangkan saja, ketika ia masuk
stase/bagian tertentu selain ia harus membayar biaya besar, banyak biaya
tak terduga layaknya pungli merobek saku mereka. Harus membayar ini dan
itu, bahkan obat-obat yang katanya obat darurat yang akan digunakan
pasien, ada pihak tertentu yang meminta agar para Dokter Muda ini
sediakan. Biasanya pada awal masuk bagian/stase tertentu disitu ia
disuruh menyediakan ini dan itu…bahkan satu yang sangat tidak nyaman
ditelinga dikatakan bahwa “KOMO” yang harus menyediakan. “KOMO” adalah
sebutan para Ko-Asisten pada minggu pertama masuk stase tertentu. Lalu
apa itu “KOMO” , komo ini ternyata kependekan dari KO-ass MOnyet. Walau
perih di hati, tapi mau gak mau diterima, karena itu sudah menjadi
tradisi turun-temurun. Komo-Komo ini kadang menjadi bulan-bulanan dari
teman-teman seperjuangannya yang duluan masuk ke stase itu, menambah
kesengsaraan tentunya.
Peraturan RS Pendidikan yang tidak jelas
terkadang melengkapi penderitaan para ko-ass yang menimba ilmu di sana.
Bukan hal yang ringan dengan segudang tugas jaga yang padat, para
ko-ass ini harus mengerjakan segala macam tugas, laporan, makalah,
jurnal dan sebagainya. Bahkan tugas para dokter residen/dokter
PPDS/calon spesialis yang sama-sama menimba ilmu di RS pendidikan itu
harus pula menjadi beban dokter muda yang mengikuti ko-ass karena mereka
meminta dikerjakan oleh para ko-ass. Memang tidak semua begitu, namun
ada beberapa di stase/bagian tertentu. Belum lagi para Perawat senior
yang sibuk meneriakkan ko-ass kesana kemari hanya mau meminta ko-ass
untuk menyorong pasien ke laboratorium,ke bagian rontgen atau ke bagian
lain di RS tersebut. Bahkan, untuk mengantar pasien kekamar mandipun
harus para dokter muda yang lakukan.Lalu apa pekerjaan paramedis diRS
tersebut??, yah,..untuk pastinya tidak ada yang tahu.Rumah sakit
pendidikan terkadang tidak memikirkan kenyamanan dan kesehatan para
ko-ass, datang kerumah sakit paling lambat jam 07.00 WIB, pulang jam
14.30 WIB, bagi yang jaga siang maka dia akan tetap jaga sampai jam
20.00 WIB, bagi yang jaga malam ia harus sudah ada jam 20.00 WIB dan
jaga sampai besok jam 07.00 WIB pagi, lalu segera mandi untuk kemudian
ikut visite para dokter spesialis, belajar, menyorong pasien dan
sebagainya sampai jam 14.30 WIB..begitu seterusnya. Ketika jaga malam,
jangan berharap bisa sejenak beristirahat..dengan jumlah pasien yang
ramai, serta tidak disediakan kamar jaga ko-ass,maka terduduklah dan
bersandarlah dimana saja ketika dokter muda ini merasa mengantuk, merasa
pegal kakinya,merasa pegal tangannya, meski ia hanya punya waktu
sedikit saja.
Harapan Kami, tidak semua rumah sakit
pendidikan keadaannya seperti ini…ciptakan suasana kondusif, dan beri
pula porsi tugas/pekerjaan yang sesuai tanpa mengabaikan rasa Kemanusiaan.
No comments:
Post a Comment