AKU TERJATUH DILEMBAH NISTA
Cerita
ini menceritakan kisah nyata perjalanan hidup dari seorang wanita penghibur,dimana
dia terjebak dalam lingkaran dunia malam dan rayuan laki-laki sehingga terlena
dalam buayan yang semu.
Kisah
ini berawal tahun 2000 dari seorang gadis yang bernama Tiara. Tiara berasal dari sebuah kampung didaerah jawa
barat, keluarga tiara hidup dengan ekonomi yang pas-pas'an boleh dibilang keluarga miskin, Tiara
mempunyai saudara 4 orang dan tiara anak tertua dari empat saudara, adiknnya
satu perempuan dan dua orang lagi laki-laki, adik yang paling kecil berusia
empat tahun, dan tiara sendiri baru tamat SMA yang sekarang baru berusia 18 thn, parasnya
cukup cantik, kulitnya sawo matang, tinggi
160 cm berat bodynya 50kg, rambut panjang sebahu, matanya bulat, bulu mata lentik., Ayah tiara kerja serabutan
yang penghasilan tidak menentu, kalau ibu tiara kerja buruh tani yang
penghasilan 10rb perhari. Untung rumah yang kami tempati sekarang adalah rumah
peninggalan kakek dari ibu, walau pun sederhana tapi cukup nyaman jadi tidak
terlalu memikirkan biaya sewa rumah. Tamat SMA Tiara berusaha mencari pekerjaan
kesana kemari tapi tidak juga dia dapatkan, tapi emang jaman sekarang kalau
tidak ada koneksi atau relasi susah untuk mencari pekerjaan, padahal hampir 4
bulan tiara tamat sekolah dan menganggur, aku ingin mendapatkan pekerjaan agar
aku bisa membantu ekonomi keluarga, apalagi aku kasihan sama adik-adikku setip
hari berangkat sekolah selalu jalan kaki, sekolah mereka cukup jauh dari rumah
kami, makanya pagi-pagi mereka sudah berangkat sekolah biar tidak terlambat. Ketika
tiara sibuk cari kerja tiara berkenalan dengan seorang wanita, wanita itu
bernama Wulan usianya paling 30thn..saya memanggilnya tante wulan, tante wulan
orangnya baik, dia sering main kerumah dan membawa makanan dan setiap kali
tante wulan datang kerumah kami dia selalu membawa oleh-oleh dan tante wulan pun
sering mengajak kami jalan-jalan, Keluargaku pun tidak ada yang curiga padanya, malahan mereka sangat senang mengenal orang sebaik tante wulan, dan waktu tak
terasa 1 bulan berlalu, pada suatu hari tante wulan menawarkann pekerjaan di Palembang, katanya
bekerja disebuah Restoran dengan gaji yang cukup lumayan, sekita 1.500.000/bulan dan bagiku dengan gaji segitu cukup besar ukuran keluargaku.
Pertama
aku menolak dan berfikir karena palembang cukup jauh dan aku anak tertua
bagaimana dengan adik2ku dan orang tuaku kalau aku pergi, tapi tante wulan tetap
merayu ibu dan bapak dengan janj-janji manis. Akhirnya bulan januri tahun 2000
dengan berat hati aku berangkat kepalembang, dengan berfikir akan mendapat
penghasilan yang lebih baik untuk membantu ekonomi keluarga.
Dengan deraian air mata keluargaku mengantarkan aku
dan tante wulan kebandara, aku juga dengan linangan air mata berpisah dengan
mereka karena dalam hidupku tidak perna pergi jauh dari keluargaku, apalagi
sampai merantau kepalembang, sebelum aku dan tante wulan berangkat ibu berpasan”
Tiara….? Jangan lupa kirim kabar kalau sudah sampai Palembang, jaga diri
baik-baik disana juga jangan lupa Ibadah y..? iya kataku……, aku tak kuasa
meninggalkan mereka dengan berat hati akupun melangkah pergi menunju ruang
tunggu karena beberapa menit lagi pesawat akan berangkat….dan tidak begitu lama
akhirnya akupun naik pesawat bersama tante wulan, aku begitu takut dan cemas
ketika dalam pesawat karena dalam hidupku baru pertama kali naik pesawat, dalam
pesawat didadaku berkecamuk tanda Tanya campur aduk semua..antara bahagia dan
sedih, akupun tidak pernah curiga terhadap tante wulan karena aku anggap dia wanita
yang baik dan tulus membantuku mencarikan pekerjaan dan akupun harus terimah
kasih padanya. Tapi ketika dalam pesawat tante wulan bilang gini” entar kalau
sudah kerja kamu harus kerja yang rajin dan melayani dengan baik tamu-tamu yang
datang’, aku heran ko melayani dengan baik tamu yang datang..? dalam
hatiku…akhirnya aku bertanya pada tante wulan ko melayani tamu2 yang datang..?
emang kerja direstoran begitu y…? tante wulan bilang….” Siapa bilang kamu kerja
direstorang entar kamu lihat sendiri lama-lama kamu akan terbiasa. aku Cuma diam
aj tapi dalam hati ada rasa takut sikap tante wulan, tante wulan berubah agak
kasar terhadapku, waktu berjalan akhirnya sampai juga dibandara Talang betutu
yang sekarang menjadi bandara sultan mahmud badarudin 11, Di bandara Kami
dijemput 4 orang laki-laki dengan membawa mobil Sania putih, ketika aku dalam
mobil aku lihat tante wulan berbicara dengan 4 orang laki-laki itu dak tau apa
yang dibicarakanya. Kamipun meninggalkan bandara, Hampir setengah jam perjalanan
kami ini dan aku lihat dari dalam mobil pemandangan kota Palembang, dalam hati
ya allah aku bisa memijakan kaki dikota
Palembang seperti mimpi….ketika didalam mobil diantara laki-laki itu yang
benama anto sering melihat aku, aku takut karena tampang meraka cukup mengerikan
dan sangar, kayak bukan orang baik baik, kalau mereka melihatku mata mereka melotot
kayak mau menelanku. Jelang beberap menit kemudian kami sampai disebuah tempat
dimana ada sebuah gedung mirip sebuah hotel melati suasananya sepi, aku tidak
tau dimana ini..kami masuk kedalam hotel itu, hotel itu sangat sederhana entalah
aku juga tidak perduli dengan itu pikiranku mungkin Cuma singgah atau
apalah…tante wulan menghilang aku disuruh duduk sebuah ruangan tamu dimana ada
beberapa orang laki-laki dan wanita sedang duduk disana, aku dijaga oleh seorarn
laki-laki yang tadi menjemput kami dibandara , jelang waktu yang tidak lama
tante wulan muncul dan mengajak aku menuju kamarku dan dia bilang kamu tinggal
disini dan kamu kerja disini….dia tunjukan kamarku..dalam kamar lumayan
bagus, ada tv, lemari pakaian, kamar mandi..y cukup lumayan ukuranku….aku disuruh
mandi oleh tante wulan katanya ada bos mau ketemu dan aku harus melayani bos
itu…aku heran dan aku bilang.” Tante sebenarnya aku disini kerja apaan……? tante
wulan "sebenarnya kamu dipalembang bukan kerja direstoran yang tante janjikan
tapi kamu bekerja untuk menemani oom-om
tidur". Kamu sudah tante jual dengan pemilik tempat ini..dan kamu harus turuti
semua perintahku..jangan membantah dan kamu tidak akan bisa keluar dari tempat ini
dan jangan coba-coba untuk kabur…, seperti disambar petir disiang bolong aku
mendengarnya, aku menjerit dan menangis sejadih jadinya, tante wulan
meninggalkan aku sendirian dikamar dengan pintu dikunci dari luar,” tante………??
Tante…buka pintu..jeritku…ibu..ayah…….aku menjerit menangis..mungkin puluhan
kali aku menjerit memangil tante..tapi tidak ada satupun jawaban dari
luar…..akhirnya aku terkulai lemas disisi tempat tidur..sambil menangis…aku
tidak tau apa yang akan terjadi pada diriku disini.., bagaimana dengan ibu bapak
dan adik2ku ..mereka pasti mengirah aku bekerja dipalembang direstoran….mereka
tidak tau kalau aku disini dijual oleh seorang germo..ternyata tante wulan itu
seorang germo yang tugasnya mencari wanita-wanita muda untuk dijadikan wanita
penghibur, hatiku hancur sekali timbul rasa penyesalan dan dendam benci terhadap tante wulan, ingin rasanya
mencakar, mencabik cabik mukanya atau menamparnya tapi apa dayaku disini, aku
tidak tau berapa lama menangis, apa masih siang atau malam aku tidak tau karena
semua pintu dan jendela terkunci dengan rapat, beberapa lama kemudian pintu kamar
dibuka aku lihat laki-laki yang menjemput dibandara yang benama anto bersama
laki-laki tua gendut..masuk kamarku…dan mas anto meninggalkan aku berdua saja
bersama laki-laki gendut itu dikamar.., aku ketakuatan ketika bapak gendut itu
menghampiriku dengan menyebut namanya” sini sama om katanya..dia menyuruhku
ketempat tidur…., aku dak mau…..om itu membuka baju dan celananya sehingga dia
Cuma pakai celana kolor saja…aku tambah ketakutan…di memegang tanganku..aku
tepis.” Jangan ganggu aku kataku..jahanam kau…..? itu yang aku bilang…ommm
jangan ganggu aku, aku mohon..tolong aku ommmm, aku tersandar didinding sudut
tempat tidur..sambil memelas minta kasian..tapi om itu tidak perduli malahan
dia bilang..’kamu sudah om beli dengan tante wulan cukup mahal…dan sekarang
kamu miliku…hahahaah..om itu ketawa….rasa takut yang sangat dalam yang
akurasakan….akhirnya om itu memeluku dan menarik aku ketempat tidur aku
merontah dan menjerit sekuatnya tapi apa daya sekuat apapun tenagaku aku tetap
kalah,aku tetap merontah dan melawan akhirnya membuat om itu menjadi berang dan
menggambil ikan pinggangnya dan mencambukku, aku menjerit…lalu om itu menampar
mukaku mebuat bibirku berdarah,tapi bukannya rasa kasian yang oom itu berikan
malahan rasa nafsu iblisnya bertambah, akhirnya keperawanku direnggut oleh om
itu..entah sudah berapa kali dia mengauliku…aku Cuma menangis sambil memanggil
ibu…..maafkan aku….ibu tolong aku…..ya Tuhan tolong aku….itulah yang terucap….
Tidak
terasa hari demi hari, bulan demi bulan dan tak terasa satu tahun aku berada
disana, sudah tidak terhitung berapa banyak laki-laki yang telah meniduriku, dan
berapa banyak airmataku mengalir, aku tersenyum tapi hatiku menjerit, hari demi
hari penderitaanku bertambah, aku tidak tau berapa rupiah yang kudapat, karena
semua uangku disimpan oleh tante wulan dengan alasan biar nanti aku pulang ke
bandung udah ada simpanan, tapi tidak taulah aku sudah tidak bisa berfikir
panjang, aku juga tidak perna melihat dunia luar , semua kebutuhanku suda
dipenuhi, pakaian, farpum, makanan dan semuanya, tapi itu tidak gratis kata tante
wulan dipotong dari penghasilanku, aku juga tidak bisa kemana-mana karena
semuanya di jaga dengan ketat, ditempat itu selain aku ada beberapa wanita yang
seusiaku dan ada yang lebih dewasa, dan sepertinya penderitaan mereka sama
seperti apa yang aku alamai, aku sering bertanya tentang keluargaku pada tante
wulan, tapi dia marah-marah, aku juga tidak bisa member kabar pada mereka karena
tidak bisa keluar atau kirim pesan lewat SMS karena kami tidak di izinkan
memegang HP. Aku berfikir bagaimana kabar keluargaku di jawa, pasti mereka
mencariku…sejak aku berada disini belum sekalipun aku memberikan kabar pada
mereka Tapi aku masih bertekad dan punya kemauan keluar dari tempat neraka ini
bagaimanapun caranya, aku selalau berdoa agar tuhan bemberikan aku jalan…aku
benar-benar sudah tidak tahan sekujur tubuhku terasa sakit semua, karena setip
hari aku melayani laki-Laki minimal 5 orang.
Pada
suatu hari aku bertekad harus bisa keluar dari tempat ini, ada satu jalan aku
bisa keluar dengan merayu salah satu penjaga tempat ini, ada salah satu penjaga
namanya Bagus, k'bagus tidak terlalu sanggar orangnya putih bersih cukup
keren, dia sering melirikku, maka aku rayu dia..ketika malam hari tamu lagi sepi
aku panggil k'bagus ke kamarku dan aku rayu dia..rupanya k'bagus baik aku
curahkan padanya semua penderitaanku padanya, aku ingin melarikan diri dari
tempat ini dengan imbalan aku rela tidur dengannya, ternyata k'bagus tidak mau
menerima tawaranku, mungkin dia merasa kasian padaku, tapi dia bersedia beri
jalan agar aku bisa melarikan diri dari tempat ini, aku disuruh manjat tembok
belakang rumah, tembok itu cukup tinggi dan di pagari dengan pecahan kaca yang
cukup runcing, aku sangat ngeri dan sangat takut tapi aku sudah bertekad harus
memanjatnya apapun yang terjadi, k'bagus ngantar aku kebelakang ketika subuh
orang-orang masi tidur, setelah itu dia pergi dengan pura-pura tidak tau demi
menjaga keselamatan dirinya, dia menyuruh aku mamanjat pakai kain ordeng, aku cari kayu dan aku ikatkan di ujung
kain dan aku lemparkan keluar, dan kain itu nyangkut di luar tembok mungkin ada
kayu atau apalah diluar, aku tidak membawa apa-apa Cuma pakian yang ada
dibadanku dan membawa uang 100 ribu. Dengan rasa takut aku coba untuk memanjat
tembok, dengan bersusah payah dan sekuat tenaga aku memajat tembok dengan
memegang tali dari kain itu, aku mau buru buru karena takut ketahuan kalau ada
orang yang bangun, akhirnya aku sampai diatas
tembok, tangan, kaki, badanku pada luka semua kena pecahan kaca, perihnya tidak
tertahankan, tapi aku tidak perduli dan rasa sakit tidak aku rasakan yang ada
Cuma keinginan ingin lari dan lari dari tempat ini, ketika aku ada diatas
tembok, tiba-tiba salah satu penjaga melihatku dan diapun berteriak”ada yang
kabur…cepat kejar”..dengan rasa takut aku terjun dari atas tembok dan lari
sekuat tenaga, kakiku sakit sekali tapi aku tidak perduli aku lari dan lari
menerobos hutan, hutan itu begitu gelap gulita tidak ada penerangan sama sekali
tapi aku tidak perduli kadang aku tertabrak pohon tapi aku tetap lari..dan
tiba-tiba para penjaga rumah bordil itu mengejarku mungkin ada 5 atau 6 orang
mengejarku dengan pakai lampu senter” kejar jangan sampai lolos” kata
mereka…aku tidak tau berapa lama dan jauh aku berlari, yang ada dalam hati tekad
dan semangat untuk lepas dari sana, tiba-tiba aku sampai pada sebuah
rawa-rawa, aku binggung harus bagaiman sedangkan para penjaga semakin dekat
mengejarku..tanpa pikir panjang aku masuk dalam rawa-rawa dan aku tidak tau seandainya
ada ular atau buaya atau lintah didalam sana aku tidak perduli, lebih baik mati
dimakan buaya atau ular dari pada aku harus kembali ke rumah bordil itu. aku
masuk ketengah-tengah rawa dan kepalaku aku tadahkan keatas untuk bisa bernapas
agar tidak mati tengelam…cukup lama aku berada dalam rawa-rawa, akhirnya haripun
sudah pagi matahari mulai bersinar..akupun keluar dari rawa-rawa dan hati hati
melihat disekitarnya takut para penjaga itu akan datang atau masih berada
disekitar itu. Ketika semua sudah aman akupun keluar dari rawa-rawa, aku duduk
dibawa sebuah pohon karet, badanku mengigil kedinginan, badanku kotor penuh
lumpur, semua badanku perih karena luka bekas kaca tembok, aku bingung harus
bagaimana dan mau kemana. akhirnya aku berjalan berlahan dengan tertatih tatih
meninggalkan hutan, ketika aku berjalan aku menemukan sebuah rumah, mungkin rumah
petani atau rumah penjaga kebun karet..aku mendekati rumah itu dan rumah itu
kosong tanpa penghuni, aku lihat ada beberpa potong pakian wanita dan peria ada
dibelakang rumah itu tapi tidah begitu bagus tapi cukuplah untuk sementara dari
pada aku harus memakai pakian yag kotor dan aku ambil pakian itu terus aku lari
masuk dalam hutan lagi dan ketemukan kolam kecil aku bersihkan tubuhku dan baju
yang kotor aku cuci dan aku jemur diatara semak-semak..aku memakai pakian yang
aku curi tadi, aku tidur didalam semak-semak walau perut rasa lapar tapi aku
tahankan.
Tak terasa
hari sudah siang, aku keluar dari hutan dan aku berjalan kearah jalan raya, aku
laper aku cari warung aku beli air minum dan beli nasih, kebetulan dipinggir
jalan ini ada sebuah perkampungn kecil ada warung nasih sederhana bgt , aku beli
nasi campur aku makan, ibu warung heran melihatku dan dia bertanya kenapa
badanmu pada luka, aku menagis pada ibu warung itu dan menceritakan kejadian itu
padanya, kebetulan yang jaga warung seorang ibu-ibu setengah baya mungkin
usianya 40tahun, dia mengajak aku kedapur kebetulan warungnya masih sepi, dia
menawarinku kerja dengannya tanpa gaji..aku nerimanya dengan senang
hati, dicarikan obat merah untuk mngobati luka-lukaku, baik sekali ibu ini
pikirku, setelah dua hari aku kerja diwarung ibu itu aku berniat untuk pergi
dari sana karena aku takut kalau kalau ada orang-orang jahat itu menemukanku
lagi, sebenarnya ibu ini keberatan kalau aku pergi karena luka yang ada pada
badanku belum begitu sembuh dan juga mungkin ibu ini kasian padaku, tapi aku
tetap bertekad mau pergi, ibu itupun pasrah tidak bisa menghalangiku, setelah aku
pamit aku pergi naik sebuah angkot menuju kota Palembang dan sampai di terminal
km 12 aku turun dan naik angkot bis kota jurusan pusat kota, aku ingin pulang
kejawa tapi aku tidak punya ongkos, tak terasa aku sampai didepan internasional
plaza ( IP ) aku berjalan kearah JM aku duduk disebuah lorong dan samping
JM. orang mengirah aku pasti orang gila, tapi aku tidak perduli…tidak berapa lama
ada seorang wanita menghampiriku dan memberi uang sebesar 5000 rupiah, mungkin
dia mengirah aku gila atau pengemis, ketika dia memberi uang aku sapah dia “ mbak
tolong aku” kataku…dia heran, kamu….?? Kata mbak itu…., mbak tolong aku..? dia
lama terpanah melihatku..entah apa yang dia pikirkan aku tidak tau..akhirnya
aku dibawah ke tempat kosnya, ternyata dia kos disamping JM, kosnya cukup
bagus, aku disuruh mandi dan ganti pakian dengan memakai pakian dia, dan kamipun
berbincang bincang dan aku ceritakan semua kejadian yang aku alami dari awal
sampai akhir, mbak ini bernama Sera, tak terasa mbak sera meneteskan air mata
mendengar ceritaku, akupun begitu sambil menangis menceritakan setiap kejadian
yang aku alami, dia bilang sementara waktu kamu tinggalah dirumahku
ini, anggaplah aku ini kk mu katanya. Ternyata mbak Sera seoarng perantau juga
dari Surabaya, dan dia bekerja sebagai pramuria disebuah tempat hiburan malam
dipalembang. Setelah satu minggu aku berada dkosan mbak Sera , setiap hari aku
tidak bisa melupankan kejadian yang selama ini aku alami, aku merasa takut kalau
bertemu dengan orang lain, dalam pikiranku seolah-olah orang-orang itu suruhan
dari tempat aku dulu pernah di sekap. aku sanggat takut. selama aku tinggal
ditempat kos'an mbak sera aku tidak mau keluar dari kamar, tapi mbak sera
selalu memberikan nasehat padaku dan belajar melupakan semuanya walau itu sangat
sulit aku lakukan, aku berfikir betapa hina dan kotornya diriku ini, bagaimana
kalau orang lain tau kalau aku bekas seorang pelacur, aku binggung harus
bagaimana, bagaimana dengan masa depanku, apa ada laki-laki lain yang mau
menerimaku sebagai istrinya kalau dia
tau siapa aku.., Perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa melupakan semua kejadian
yang aku alami. Waktu tak terasa begitu cepat lukaku pun sudah mulai membaik, aku
udah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan walau aku sendiri tidak akan
mampu untuk menghapus kenangan pahit yang aku alami dan ini akan aku bawah
sampai mati. Samping kos tempat tinggal kita ada sebuah supermarket JM Plaza
namanya, aku mulai beranikan diri keluar jalan-jalan ke swalayan diajak mbak
sera biar aku biasa menyesuaikan diri, setiap hari aku diajak jalan, aku
cukup terhibur, aku tidak bisa membalas kebaikan yang diberikan mbak sera
padaku, tapi aku berjanji pada suatu saat akan kubalas segala kebaikannya. Aku
ingin kembali ke bandung tempat keluargaku, karena aku sangat rindu akan kedua
orang tuaku dan juga adik adikku, karena sudah satu tahun tidak ada
beritanya…ntah apa yang terjadi pada mereka sekarang, tapi mau pulang aku tidak
punya uang, mau minta sama mba sera dak mungkin, karena dia sudah terlalu baik
padaku, aku utarakan maksudku itu dan dia menyarankan agar aku bekerja ditempat
dia sebagai pramuria juga untuk sementara, karena itulah cara satu satunya aku
bisa mendapatkan uang untuk kembali ke bandung.
Akhirnya
aku bekerja disebuah hiburan malam sebagai pramuria, hari pertama aku sangat
canggung dan malu, karena tempat kami kerja disebuah aquarium jadi kita majang
didalamnya , kita sendiri tidak tau orang yang ada diluar yang sedang memilih
kita atau sedang memperhatikan kita karena berbentur dinding kaca, aku juga masih
troma akan kejadian yang aku alami selama ini, ditempatku kerja cukup ramai pramuria
nya ada sekita 40 orang, mereka sangat cantik-cantik, tapi disini meraka bebas
tanpa ikatan apapun terhadap sesorang jadi kita bebas kalau mau berhenti , cara
kerjaan kami Cuma sebagai menemani
tamu-tamu yang datang untuk karouke, aku juga tidak cek in ke kamar, dan
penghasilannyapun cukup lumayan hari demi hari, minggu, tak terasa hamper 1
bulan aku bekerja, setelah merasa uangku sudah cukup, aku memutuskan untuk
kembali kebandung. Aku terimah kasih sebesar-besarnya pada mba sera yang telah
banyak membantuku. dan aku pun kembali kebandung..Aku seperti mimpi bisa kembali
kerumah, tak terasa tetesan air mataku jatuh karena teringat akan masa lalu yang
kelam, setelah sampai dirumah betapa bahagianya keluargaku melihat kedatanganku
yang selama ini mereka anggap aku sudah hilang, sudah beberapa kali mereka
mencari info tentang keberdaanku dipalembang tapi tidak juah mereka
temukan, membuat mereka putus asa dan menganggap aku sudah mati.
Kini
hari hariku aku lewati dengan kehidupan yang baru, akan kukubur semua kenangan
yang aku alami walau itu sangat sulit untuk dilupankan, walau kedepannya nanti aku
blm tau bagiamana apalagi kalau seandainya ada seorang laki-laki yang akan
meminangku..apakah dia mau menerima aku sebagai istrinya karena diriku kotor
dan hina, aku hanya pasrah, semoga apa yang aku alami ini tidak akan terjadi pada
gadis lain, dan semoga kalian lebih berhati hati pada orang yang baru dikenal
dan menawarkan jasa kebaikan. Kisah ini kupersebahkan untuk orang tua agar lebih
berhati hati menjaga anak mereka. Terimah kasih semuanya.
Administrator : Dirman Kicuy
Skanerio : Meidi arisandy