Selamat Datang Di Blogger Generasinya Anak Rantau
LARA HATI (Laskar Anak Rantau Hamba Sejati): May 2012

Monday, 28 May 2012

KOASS===>>Kecerdasan, Ongkos(Biaya Pendidikan), Animal Street, and Success(Sukses)

Apa Memang Harus Demikian Sebagai Ko-Ass?

Sungguh aneh.. tapi nyata semua yang terjadi. Semua masih begitu jelas dibenakku, ketika mengikuti Ko-Assisten di sebuah Rumah Sakit Umum beberapa tahun yang lalu. Terkadang keadaan yang tidak menyenangkan itu, menjadi momok bagi para Dokter Muda yang lagi menjalani Ko-Asisten. Bagaimana tidak, dengan peraturan yang terkadang tidak jelas Dokter-Dokter Muda ini terkadang diperlakukan dengan buruk.

KOASS (DOKTER MUDA)

Bayangkan saja, ketika ia masuk stase/bagian tertentu selain ia harus membayar biaya besar, banyak biaya tak terduga layaknya pungli  merobek saku mereka. Harus membayar ini dan itu, bahkan obat-obat yang katanya obat darurat yang akan digunakan pasien, ada pihak tertentu yang meminta agar para Dokter Muda ini sediakan. Biasanya pada awal masuk bagian/stase tertentu disitu ia disuruh menyediakan ini dan itu…bahkan satu yang sangat tidak nyaman ditelinga dikatakan bahwa “KOMO”  yang harus menyediakan. “KOMO” adalah sebutan para Ko-Asisten pada minggu pertama  masuk stase tertentu. Lalu apa itu “KOMO” , komo ini ternyata kependekan dari KO-ass MOnyet. Walau perih di hati, tapi mau gak mau diterima, karena itu sudah menjadi tradisi turun-temurun. Komo-Komo ini kadang menjadi bulan-bulanan dari teman-teman seperjuangannya yang duluan masuk ke stase itu, menambah kesengsaraan tentunya.

Peraturan RS Pendidikan yang tidak jelas terkadang melengkapi penderitaan para ko-ass yang menimba ilmu di sana. Bukan hal yang ringan dengan segudang tugas jaga yang padat, para ko-ass ini harus mengerjakan segala macam tugas, laporan, makalah, jurnal dan sebagainya. Bahkan tugas para dokter residen/dokter PPDS/calon spesialis yang sama-sama menimba ilmu di RS pendidikan itu harus pula menjadi beban dokter muda yang mengikuti ko-ass karena mereka meminta dikerjakan oleh para ko-ass. Memang tidak semua begitu, namun ada beberapa di stase/bagian tertentu. Belum lagi para Perawat senior yang sibuk meneriakkan ko-ass kesana kemari hanya mau meminta ko-ass untuk menyorong pasien ke laboratorium,ke bagian rontgen atau ke bagian lain di RS tersebut. Bahkan, untuk mengantar pasien kekamar mandipun harus para dokter muda yang lakukan.Lalu apa pekerjaan paramedis diRS tersebut??, yah,..untuk pastinya tidak ada yang tahu.Rumah sakit pendidikan terkadang tidak memikirkan kenyamanan dan kesehatan para ko-ass, datang kerumah sakit paling lambat jam 07.00 WIB, pulang jam 14.30 WIB, bagi yang jaga siang maka dia akan tetap jaga sampai jam 20.00 WIB, bagi yang jaga malam ia harus sudah ada jam 20.00 WIB dan jaga sampai besok jam 07.00 WIB pagi, lalu  segera mandi untuk kemudian ikut visite para dokter spesialis, belajar, menyorong pasien dan sebagainya sampai jam 14.30 WIB..begitu seterusnya. Ketika jaga malam, jangan berharap bisa sejenak beristirahat..dengan jumlah pasien yang ramai, serta tidak disediakan kamar jaga ko-ass,maka terduduklah dan bersandarlah dimana saja ketika dokter muda ini merasa mengantuk, merasa pegal kakinya,merasa pegal tangannya, meski ia hanya punya waktu sedikit saja.

Harapan Kami, tidak semua rumah sakit pendidikan keadaannya seperti ini…ciptakan suasana kondusif, dan beri pula porsi tugas/pekerjaan yang sesuai tanpa mengabaikan rasa Kemanusiaan.

 

Administrator : Dirman Kicuy

Skanerio        : Dr. Delicia, B.S

LIHAT DETAIL - KOASS===>>Kecerdasan, Ongkos(Biaya Pendidikan), Animal Street, and Success(Sukses)

Saturday, 26 May 2012

Kisah Nyata Kelam Wanita Penghibur

                                    AKU TERJATUH DILEMBAH NISTA

            Cerita ini menceritakan kisah nyata perjalanan hidup dari seorang wanita penghibur,dimana dia terjebak dalam lingkaran dunia malam dan rayuan laki-laki sehingga terlena dalam buayan yang semu.

            Kisah ini berawal tahun 2000 dari seorang gadis yang bernama Tiara. Tiara berasal  dari sebuah kampung didaerah jawa barat, keluarga tiara hidup dengan ekonomi  yang  pas-pas'an boleh dibilang keluarga miskin, Tiara mempunyai saudara 4 orang dan tiara anak tertua dari empat saudara, adiknnya satu perempuan dan dua orang lagi laki-laki, adik yang paling kecil berusia empat tahun, dan tiara sendiri baru tamat SMA yang sekarang baru berusia 18 thn, parasnya cukup cantik, kulitnya sawo matang, tinggi 160 cm berat bodynya 50kg, rambut panjang sebahu, matanya  bulat, bulu mata lentik., Ayah tiara kerja serabutan yang penghasilan tidak menentu, kalau ibu tiara kerja buruh tani yang penghasilan 10rb perhari. Untung rumah yang kami tempati sekarang adalah rumah peninggalan kakek dari ibu, walau pun sederhana tapi cukup nyaman jadi tidak terlalu memikirkan biaya sewa rumah. Tamat SMA Tiara berusaha mencari pekerjaan kesana kemari tapi tidak juga dia dapatkan, tapi emang jaman sekarang kalau tidak ada koneksi atau relasi susah untuk mencari pekerjaan, padahal hampir 4 bulan tiara tamat sekolah dan menganggur, aku ingin mendapatkan pekerjaan agar aku bisa membantu ekonomi keluarga, apalagi aku kasihan sama adik-adikku setip hari berangkat sekolah selalu jalan kaki, sekolah mereka cukup jauh dari rumah kami, makanya pagi-pagi mereka sudah berangkat sekolah biar tidak terlambat. Ketika tiara sibuk cari kerja tiara berkenalan dengan seorang wanita, wanita itu bernama Wulan usianya paling 30thn..saya memanggilnya tante wulan, tante wulan orangnya baik, dia sering main kerumah dan membawa makanan dan setiap kali tante wulan datang kerumah kami dia selalu membawa oleh-oleh dan tante wulan pun sering mengajak kami jalan-jalan, Keluargaku pun tidak ada yang curiga padanya, malahan mereka sangat senang mengenal orang sebaik tante wulan, dan waktu tak terasa 1 bulan berlalu, pada suatu hari tante wulan menawarkann pekerjaan di Palembang, katanya bekerja disebuah Restoran dengan gaji yang cukup lumayan, sekita 1.500.000/bulan dan bagiku dengan gaji segitu cukup besar ukuran keluargaku.
            Pertama aku menolak dan berfikir karena palembang cukup jauh dan aku anak tertua bagaimana dengan adik2ku dan orang tuaku kalau aku pergi, tapi tante wulan tetap merayu ibu dan bapak dengan janj-janji manis. Akhirnya bulan januri tahun 2000 dengan berat hati aku berangkat kepalembang, dengan berfikir akan mendapat penghasilan yang lebih baik untuk membantu ekonomi keluarga.

Dengan deraian air mata keluargaku mengantarkan aku dan tante wulan kebandara, aku juga dengan linangan air mata berpisah dengan mereka karena dalam hidupku tidak perna pergi jauh dari keluargaku, apalagi sampai merantau kepalembang, sebelum aku dan tante wulan berangkat ibu berpasan” Tiara….? Jangan lupa kirim kabar kalau sudah sampai Palembang, jaga diri baik-baik disana juga jangan lupa Ibadah y..? iya kataku……, aku tak kuasa meninggalkan mereka dengan berat hati akupun melangkah pergi menunju ruang tunggu karena beberapa menit lagi pesawat akan berangkat….dan tidak begitu lama akhirnya akupun naik pesawat bersama tante wulan, aku begitu takut dan cemas ketika dalam pesawat karena dalam hidupku baru pertama kali naik pesawat, dalam pesawat didadaku berkecamuk tanda Tanya campur aduk semua..antara bahagia dan sedih, akupun tidak pernah curiga terhadap tante wulan karena aku anggap dia wanita yang baik dan tulus membantuku mencarikan pekerjaan dan akupun harus terimah kasih padanya. Tapi ketika dalam pesawat tante wulan bilang gini” entar kalau sudah kerja kamu harus kerja yang rajin dan melayani dengan baik tamu-tamu yang datang’, aku heran ko melayani dengan baik tamu yang datang..? dalam hatiku…akhirnya aku bertanya pada tante wulan ko melayani tamu2 yang datang..? emang kerja direstoran begitu y…? tante wulan bilang….” Siapa bilang kamu kerja direstorang entar kamu lihat sendiri lama-lama kamu akan terbiasa. aku Cuma diam aj tapi dalam hati ada rasa takut sikap tante wulan, tante wulan berubah agak kasar terhadapku, waktu berjalan akhirnya sampai juga dibandara Talang betutu yang sekarang menjadi bandara sultan mahmud badarudin 11, Di bandara Kami dijemput 4 orang laki-laki dengan membawa mobil Sania putih, ketika aku dalam mobil aku lihat tante wulan berbicara dengan 4 orang laki-laki itu dak tau apa yang dibicarakanya. Kamipun meninggalkan bandara, Hampir setengah jam perjalanan kami ini dan aku lihat dari dalam mobil pemandangan kota Palembang, dalam hati ya allah aku bisa  memijakan kaki dikota Palembang seperti mimpi….ketika didalam mobil diantara laki-laki itu yang benama anto sering melihat aku, aku takut karena tampang meraka cukup mengerikan dan sangar, kayak bukan orang baik baik, kalau mereka melihatku mata mereka melotot kayak mau menelanku. Jelang beberap menit kemudian kami sampai disebuah tempat dimana ada sebuah gedung mirip sebuah hotel melati suasananya sepi, aku tidak tau dimana ini..kami masuk kedalam hotel itu, hotel itu sangat sederhana entalah aku juga tidak perduli dengan itu pikiranku mungkin Cuma singgah atau apalah…tante wulan menghilang aku disuruh duduk sebuah ruangan tamu dimana ada beberapa orang laki-laki dan wanita sedang duduk disana, aku dijaga oleh seorarn laki-laki yang tadi menjemput kami dibandara , jelang waktu yang tidak lama tante wulan muncul dan mengajak aku menuju kamarku dan dia bilang kamu tinggal disini dan kamu kerja disini….dia tunjukan kamarku..dalam kamar lumayan bagus, ada tv, lemari pakaian, kamar mandi..y cukup lumayan ukuranku….aku disuruh mandi oleh tante wulan katanya ada bos mau ketemu dan aku harus melayani bos itu…aku heran dan aku bilang.” Tante sebenarnya aku disini kerja apaan……? tante wulan "sebenarnya kamu dipalembang bukan kerja direstoran yang tante janjikan tapi  kamu bekerja untuk menemani oom-om tidur". Kamu sudah tante jual dengan pemilik tempat ini..dan kamu harus turuti semua perintahku..jangan membantah dan kamu tidak akan bisa keluar dari tempat ini dan jangan coba-coba untuk kabur…, seperti disambar petir disiang bolong aku mendengarnya, aku menjerit dan menangis sejadih jadinya, tante wulan meninggalkan aku sendirian dikamar dengan pintu dikunci dari luar,” tante………?? Tante…buka pintu..jeritku…ibu..ayah…….aku menjerit menangis..mungkin puluhan kali aku menjerit memangil tante..tapi tidak ada satupun jawaban dari luar…..akhirnya aku terkulai lemas disisi tempat tidur..sambil menangis…aku tidak tau apa yang akan terjadi pada diriku disini.., bagaimana dengan ibu bapak dan adik2ku ..mereka pasti mengirah aku bekerja dipalembang direstoran….mereka tidak tau kalau aku disini dijual oleh seorang germo..ternyata tante wulan itu seorang germo yang tugasnya mencari wanita-wanita muda untuk dijadikan wanita penghibur, hatiku hancur sekali timbul rasa penyesalan dan dendam  benci terhadap tante wulan, ingin rasanya mencakar, mencabik cabik mukanya atau menamparnya tapi apa dayaku disini, aku tidak tau berapa lama menangis, apa masih siang atau malam aku tidak tau karena semua pintu dan jendela terkunci dengan rapat, beberapa lama kemudian pintu kamar dibuka aku lihat laki-laki yang menjemput dibandara yang benama anto bersama laki-laki tua gendut..masuk kamarku…dan mas anto meninggalkan aku berdua saja bersama laki-laki gendut itu dikamar.., aku ketakuatan ketika bapak gendut itu menghampiriku dengan menyebut namanya” sini sama om katanya..dia menyuruhku ketempat tidur…., aku dak mau…..om itu membuka baju dan celananya sehingga dia Cuma pakai celana kolor saja…aku tambah ketakutan…di memegang tanganku..aku tepis.” Jangan ganggu aku kataku..jahanam kau…..? itu yang aku bilang…ommm jangan ganggu aku, aku mohon..tolong aku ommmm, aku tersandar didinding sudut tempat tidur..sambil memelas minta kasian..tapi om itu tidak perduli malahan dia bilang..’kamu sudah om beli dengan tante wulan cukup mahal…dan sekarang kamu miliku…hahahaah..om itu ketawa….rasa takut yang sangat dalam yang akurasakan….akhirnya om itu memeluku dan menarik aku ketempat tidur aku merontah dan menjerit sekuatnya tapi apa daya sekuat apapun tenagaku aku tetap kalah,aku tetap merontah dan melawan akhirnya membuat om itu menjadi berang dan menggambil ikan pinggangnya dan mencambukku, aku menjerit…lalu om itu menampar mukaku mebuat bibirku berdarah,tapi bukannya rasa kasian yang oom itu berikan malahan rasa nafsu iblisnya bertambah, akhirnya keperawanku direnggut oleh om itu..entah sudah berapa kali dia mengauliku…aku Cuma menangis sambil memanggil ibu…..maafkan aku….ibu tolong aku…..ya Tuhan tolong aku….itulah yang terucap….
            Tidak terasa hari demi hari, bulan demi bulan dan tak terasa satu tahun aku berada disana, sudah tidak terhitung berapa banyak laki-laki yang telah meniduriku, dan berapa banyak airmataku mengalir, aku tersenyum tapi hatiku menjerit, hari demi hari penderitaanku bertambah, aku tidak tau berapa rupiah yang kudapat, karena semua uangku disimpan oleh tante wulan dengan alasan biar nanti aku pulang ke bandung udah ada simpanan, tapi tidak taulah aku sudah tidak bisa berfikir panjang, aku juga tidak perna melihat dunia luar , semua kebutuhanku suda dipenuhi, pakaian, farpum, makanan dan semuanya, tapi itu tidak gratis kata tante wulan dipotong dari penghasilanku, aku juga tidak bisa kemana-mana karena semuanya di jaga dengan ketat, ditempat itu selain aku ada beberapa wanita yang seusiaku dan ada yang lebih dewasa, dan sepertinya penderitaan mereka sama seperti apa yang aku alamai, aku sering bertanya tentang keluargaku pada tante wulan, tapi dia marah-marah, aku juga tidak bisa member kabar pada mereka karena tidak bisa keluar atau kirim pesan lewat SMS karena kami tidak di izinkan memegang HP. Aku berfikir bagaimana kabar keluargaku di jawa, pasti mereka mencariku…sejak aku berada disini belum sekalipun aku memberikan kabar pada mereka Tapi aku masih bertekad dan punya kemauan keluar dari tempat neraka ini bagaimanapun caranya, aku selalau berdoa agar tuhan bemberikan aku jalan…aku benar-benar sudah tidak tahan sekujur tubuhku terasa sakit semua, karena setip hari aku melayani laki-Laki minimal 5 orang.
            Pada suatu hari aku bertekad harus bisa keluar dari tempat ini, ada satu jalan aku bisa keluar dengan merayu salah satu penjaga tempat ini, ada salah satu penjaga namanya Bagus, k'bagus tidak terlalu sanggar orangnya putih bersih cukup keren, dia sering melirikku, maka aku rayu dia..ketika malam hari tamu lagi sepi aku panggil k'bagus ke kamarku dan aku rayu dia..rupanya k'bagus baik aku curahkan padanya semua penderitaanku padanya, aku ingin melarikan diri dari tempat ini dengan imbalan aku rela tidur dengannya, ternyata k'bagus tidak mau menerima tawaranku, mungkin dia merasa kasian padaku, tapi dia bersedia beri jalan agar aku bisa melarikan diri dari tempat ini, aku disuruh manjat tembok belakang rumah, tembok itu cukup tinggi dan di pagari dengan pecahan kaca yang cukup runcing, aku sangat ngeri dan sangat takut tapi aku sudah bertekad harus memanjatnya apapun yang terjadi, k'bagus ngantar aku kebelakang ketika subuh orang-orang masi tidur, setelah itu dia pergi dengan pura-pura tidak tau demi menjaga keselamatan dirinya, dia menyuruh aku mamanjat pakai kain  ordeng, aku cari kayu dan aku ikatkan di ujung kain dan aku lemparkan keluar, dan kain itu nyangkut di luar tembok mungkin ada kayu atau apalah diluar, aku tidak membawa apa-apa Cuma pakian yang ada dibadanku dan membawa uang 100 ribu. Dengan rasa takut aku coba untuk memanjat tembok, dengan bersusah payah dan sekuat tenaga aku memajat tembok dengan memegang tali dari kain itu, aku mau buru buru karena takut ketahuan kalau ada orang  yang bangun, akhirnya aku sampai diatas tembok, tangan, kaki, badanku pada luka semua kena pecahan kaca, perihnya tidak tertahankan, tapi aku tidak perduli dan rasa sakit tidak aku rasakan yang ada Cuma keinginan ingin lari dan lari dari tempat ini, ketika aku ada diatas tembok, tiba-tiba salah satu penjaga melihatku dan diapun berteriak”ada yang kabur…cepat kejar”..dengan rasa takut aku terjun dari atas tembok dan lari sekuat tenaga, kakiku sakit sekali tapi aku tidak perduli aku lari dan lari menerobos hutan, hutan itu begitu gelap gulita tidak ada penerangan sama sekali tapi aku tidak perduli kadang aku tertabrak pohon tapi aku tetap lari..dan tiba-tiba para penjaga rumah bordil itu mengejarku mungkin ada 5 atau 6 orang mengejarku dengan pakai lampu senter” kejar jangan sampai lolos” kata mereka…aku tidak tau berapa lama dan jauh aku berlari, yang ada dalam hati tekad dan semangat untuk lepas dari sana, tiba-tiba aku sampai pada sebuah rawa-rawa, aku binggung harus bagaiman sedangkan para penjaga semakin dekat mengejarku..tanpa pikir panjang aku masuk dalam rawa-rawa dan aku tidak tau seandainya ada ular atau buaya atau lintah didalam sana aku tidak perduli, lebih baik mati dimakan buaya atau ular dari pada aku harus kembali ke rumah bordil itu. aku masuk ketengah-tengah rawa dan kepalaku aku tadahkan keatas untuk bisa bernapas agar tidak mati tengelam…cukup lama aku berada dalam rawa-rawa, akhirnya haripun sudah pagi matahari mulai bersinar..akupun keluar dari rawa-rawa dan hati hati melihat disekitarnya takut para penjaga itu akan datang atau masih berada disekitar itu. Ketika semua sudah aman akupun keluar dari rawa-rawa, aku duduk dibawa sebuah pohon karet, badanku mengigil kedinginan, badanku kotor penuh lumpur, semua badanku perih karena luka bekas kaca tembok, aku bingung harus bagaimana dan mau kemana. akhirnya aku berjalan berlahan dengan tertatih tatih meninggalkan hutan, ketika aku berjalan aku menemukan sebuah rumah, mungkin rumah petani atau rumah penjaga kebun karet..aku mendekati rumah itu dan rumah itu kosong tanpa penghuni, aku lihat ada beberpa potong pakian wanita dan peria ada dibelakang rumah itu tapi tidah begitu bagus tapi cukuplah untuk sementara dari pada aku harus memakai pakian yag kotor dan aku ambil pakian itu terus aku lari masuk dalam hutan lagi dan ketemukan kolam kecil aku bersihkan tubuhku dan baju yang kotor aku cuci dan aku jemur diatara semak-semak..aku memakai pakian yang aku curi tadi, aku tidur didalam semak-semak walau perut rasa lapar tapi aku tahankan.
            Tak terasa hari sudah siang, aku keluar dari hutan dan aku berjalan kearah jalan raya, aku laper aku cari warung aku beli air minum dan beli nasih, kebetulan dipinggir jalan ini ada sebuah perkampungn kecil ada warung nasih sederhana bgt , aku beli nasi campur aku makan, ibu warung heran melihatku dan dia bertanya kenapa badanmu pada luka, aku menagis pada ibu warung itu dan menceritakan kejadian itu padanya, kebetulan yang jaga warung seorang ibu-ibu setengah baya mungkin usianya 40tahun, dia mengajak aku kedapur kebetulan warungnya masih sepi, dia menawarinku kerja dengannya tanpa gaji..aku nerimanya dengan senang hati, dicarikan obat merah untuk mngobati luka-lukaku, baik sekali ibu ini pikirku, setelah dua hari aku kerja diwarung ibu itu aku berniat untuk pergi dari sana karena aku takut kalau kalau ada orang-orang jahat itu menemukanku lagi, sebenarnya ibu ini keberatan kalau aku pergi karena luka yang ada pada badanku belum begitu sembuh dan juga mungkin ibu ini kasian padaku, tapi aku tetap bertekad mau pergi, ibu itupun pasrah tidak bisa menghalangiku, setelah aku pamit aku pergi naik sebuah angkot menuju kota Palembang dan sampai di terminal km 12 aku turun dan naik angkot bis kota jurusan pusat kota, aku ingin pulang kejawa tapi aku tidak punya ongkos, tak terasa aku sampai didepan internasional plaza ( IP ) aku berjalan kearah JM aku duduk disebuah lorong dan samping JM. orang mengirah aku pasti orang gila, tapi aku tidak perduli…tidak berapa lama ada seorang wanita menghampiriku dan memberi uang sebesar 5000 rupiah, mungkin dia mengirah aku gila atau pengemis, ketika dia memberi uang aku sapah dia “ mbak tolong aku” kataku…dia heran, kamu….?? Kata mbak itu…., mbak tolong aku..? dia lama terpanah melihatku..entah apa yang dia pikirkan aku tidak tau..akhirnya aku dibawah ke tempat kosnya, ternyata dia kos disamping JM, kosnya cukup bagus, aku disuruh mandi dan ganti pakian dengan memakai pakian dia, dan kamipun berbincang bincang dan aku ceritakan semua kejadian yang aku alami dari awal sampai akhir, mbak ini bernama Sera, tak terasa mbak sera meneteskan air mata mendengar ceritaku, akupun begitu sambil menangis menceritakan setiap kejadian yang aku alami, dia bilang sementara waktu kamu tinggalah dirumahku ini, anggaplah aku ini kk mu katanya. Ternyata mbak Sera seoarng perantau juga dari Surabaya, dan dia bekerja sebagai pramuria disebuah tempat hiburan malam dipalembang. Setelah satu minggu aku berada dkosan mbak Sera , setiap hari aku tidak bisa melupankan kejadian yang selama ini aku alami, aku merasa takut kalau bertemu dengan orang lain, dalam pikiranku seolah-olah orang-orang itu suruhan dari tempat aku dulu pernah di sekap. aku sanggat takut. selama aku tinggal ditempat kos'an mbak sera aku tidak mau keluar dari kamar, tapi mbak sera selalu memberikan nasehat padaku dan belajar melupakan semuanya walau itu sangat sulit aku lakukan, aku berfikir betapa hina dan kotornya diriku ini, bagaimana kalau orang lain tau kalau aku bekas seorang pelacur, aku binggung harus bagaimana, bagaimana dengan masa depanku, apa ada laki-laki lain yang mau menerimaku sebagai istrinya kalau  dia tau siapa aku.., Perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa melupakan semua kejadian yang aku alami. Waktu tak terasa begitu cepat lukaku pun sudah mulai membaik, aku udah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan walau aku sendiri tidak akan mampu untuk menghapus kenangan pahit yang aku alami dan ini akan aku bawah sampai mati. Samping kos tempat tinggal kita ada sebuah supermarket JM Plaza namanya, aku mulai beranikan diri keluar jalan-jalan ke swalayan diajak mbak sera biar aku biasa menyesuaikan diri, setiap hari aku diajak jalan, aku cukup terhibur, aku tidak bisa membalas kebaikan yang diberikan mbak sera padaku, tapi aku berjanji pada suatu saat akan kubalas segala kebaikannya. Aku ingin kembali ke bandung tempat keluargaku, karena aku sangat rindu akan kedua orang tuaku dan juga adik adikku, karena sudah satu tahun tidak ada beritanya…ntah apa yang terjadi pada mereka sekarang, tapi mau pulang aku tidak punya uang, mau minta sama mba sera dak mungkin, karena dia sudah terlalu baik padaku, aku utarakan maksudku itu dan dia menyarankan agar aku bekerja ditempat dia sebagai pramuria juga untuk sementara, karena itulah cara satu satunya aku bisa mendapatkan uang untuk kembali ke bandung.
            Akhirnya aku bekerja disebuah hiburan malam sebagai pramuria, hari pertama aku sangat canggung dan malu, karena tempat kami kerja disebuah aquarium jadi kita majang didalamnya , kita sendiri tidak tau orang yang ada diluar yang sedang memilih kita atau sedang memperhatikan kita karena berbentur dinding kaca, aku juga masih troma akan kejadian yang aku alami selama ini, ditempatku kerja cukup ramai pramuria nya ada sekita 40 orang, mereka sangat cantik-cantik, tapi disini meraka bebas tanpa ikatan apapun terhadap sesorang jadi kita bebas kalau mau berhenti , cara kerjaan kami  Cuma sebagai menemani tamu-tamu yang datang untuk karouke, aku juga tidak cek in ke kamar, dan penghasilannyapun cukup lumayan hari demi hari, minggu, tak terasa hamper 1 bulan aku bekerja, setelah merasa uangku sudah cukup, aku memutuskan untuk kembali kebandung. Aku terimah kasih sebesar-besarnya pada mba sera yang telah banyak membantuku. dan aku pun kembali kebandung..Aku seperti mimpi bisa kembali kerumah, tak terasa tetesan air mataku jatuh karena teringat akan masa lalu yang kelam, setelah sampai dirumah betapa bahagianya keluargaku melihat kedatanganku yang selama ini mereka anggap aku sudah hilang, sudah beberapa kali mereka mencari info tentang keberdaanku dipalembang tapi tidak juah mereka temukan, membuat mereka putus asa dan menganggap aku sudah mati.
            Kini hari hariku aku lewati dengan kehidupan yang baru, akan kukubur semua kenangan yang aku alami walau itu sangat sulit untuk dilupankan, walau kedepannya nanti aku blm tau bagiamana apalagi kalau seandainya ada seorang laki-laki yang akan meminangku..apakah dia mau menerima aku sebagai istrinya karena diriku kotor dan hina, aku hanya pasrah, semoga apa yang aku alami ini tidak akan terjadi pada gadis lain, dan semoga kalian lebih berhati hati pada orang yang baru dikenal dan menawarkan jasa kebaikan. Kisah ini kupersebahkan untuk orang tua agar lebih berhati hati menjaga anak mereka. Terimah kasih semuanya.


 Administrator : Dirman Kicuy
Skanerio         : Meidi arisandy

LIHAT DETAIL - Kisah Nyata Kelam Wanita Penghibur